Tangerang Selatan – Tanamkan budaya belajar mandiri bagi mahasiswa baru yang berada di Jepang, Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri (UT LLN), menyelenggarakan kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) pada Minggu 15 September 2024. Acara ini dilakukan secara daring via ZOOM yang dihadiri Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Subekti Nurmawati, M.Si., perwakilan KBRI Tokyo yang diwakili oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Prof. Dr. Amzul Rifin, S.P., M.A., Direktur UT LLN, Dr. Pardamean Daulay, S.Sos., M.Si., dan 1.235 mahasiswa baru yang merupakan para pekerja magang yang berada di Jepang.
Dalam acara OSMB ini Dekan FST-UT menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat para mahasiswa baru yang memilih untuk melanjutkan pendidikan meskipun sambil bekerja dan berada jauh dari Indonesia. “Sejak didirikan pada 40 tahun yang lalu UT telah memberikan akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat baik yang berada di Indonesia maupun para pekerja migran (PMI) yang berada di luar negeri termasuk mahasiswa baru yang mengikuti OSMB pada hari ini” ujarnya.
Pilihan kuliah di UT sudah sangat tepat karena UT merupakan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) yang menerapkan pembelajaran mandiri, jarak jauh, dan fleksibel. Sistem pendidikan jarak jauh memberi kesempatan bagi PMI untuk mengembangkan potensi diri dan menjadi pekerja yang kompeten serta mampu berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Mewakili Fakultas Sains dan Teknologi, saya merasa bangga atas antusiasme para mahasiswa baru di UT Jepang. Kami di fakultas akan terus mendukung dan menyediakan segala fasilitas yang diperlukan untuk memastikan para mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, agar bisa lulus tepat waktu” lanjutnya.
Direktur UT LLN, menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa baru UT di Jepang dari beberapaa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada semester 2024 ganjil ini jumlah mahasiswa baru UT di Jepang 1.235 orang yang terdiri dari 443 orang dari Program Studi Manajemen, 228 orang dari Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, 119 orang dari Ilmu Komunikasi, 103 orang dari Sistem Informasi, dan 75 orang dari Ilmu Administrasi Bisnis. Program Studi lainnya diikuti oleh mahasiswa baru dengan rincian: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Masukan Guru Prajabatan (25 orang), Pendidikan Agama Islam (6 orang), Teknologi Pendidikan (1 orang), Perpajakan-D3 (7 orang), Ilmu Hukum (66 orang), Perpajakan-S1 (7 orang), Ekonomi Syariah (8 orang), Pariwisata (1 orang), Akuntansi Keuangan Publik S1 (1 orang), Ilmu Administrasi Negara (5 orang), Ekonomi Pembangunan (8 orang), Matematika (4 orang), Statistika (11 orang), Pendidikan Bahasa Inggris (2 orang), Sosiologi (7 orang), Ilmu Pemerintahan (13 orang), Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (32 orang), Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan dan Komunikasi Peternakan (15 orang), Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan (4 orang), Akuntansi S1 (30 orang), dan Teknologi Pangan (14 orang).
Beliau mengingatkan bahwa menjalani aktivitas bekerja sambil belajar bukanlah hal yang mudah, butuh kemandirian dalam membagi waktu, membagi perhatian dan tenaga, serta membangun motivasi yang tiada henti. Apalagi, sistem pembelajaran jarak jauh yang diterapkan di UT menekankan kemandirian dan daya juang mahasiswa. Oleh karena itu, dibutuhkan penanaman budaya belajar mandiri bagi mahasiswa baru sebagai bekal dalam menjalai perkuliahan di UT. Kegiatan OSMB ini dilaksanakan untuk mempercepat adaptasi dan penanaman belajar mandiri bagi mahasiswa. “Keberhasilan mahasiswa menerapkan sistem belajar mandiri diharapkan dapat memungkinkan mahasiswa UT untuk Lulus tepat waktu dengan IPK tinggi,” harapnya.
Terakhir sambutan disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Prof. Dr. Amzul Rifin, S.P., M.A., yang sekaligus menjadi pembina UT di Jepang. Dalam sambutannya, menegaskan bahwa KBRI Tokyo memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan UT di Jepang. Sebagai pelopor pendidikan jarak jauh terkemuka di Indonesia, UT telah menunjukkan perhatian dan kontribusi yang luar biasa dalam peningkatan kompetensi SDM melalui penyediaan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk yang tinggal di luar negeri.
“Hal ini sejalan dengan salah satu program KBRI Tokyo yang berupaya melakukan peningkatan pelayanan akses pendidikan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jepang dalam mempersiapkan perubahan sistem ketenagakerjaan di Jepang dalam 2-3 tahun kedepan. Selama ini WNI bekerja sebagai pekerja magang menggunakan ijazah SMA/SMK dengan gaji hanya 80.000 Yen (sekitar Rp 8.000.000) setiap bulannya, tetapi kedepan pemerintah Jepang akan membuka lowongan pekerjaan sebagai engineering, dimana setiap calon memiliki ijazah sarjana. Oleh karena itu saya mendukung pilihan pekerja magang mengikuti kuliah di UT karena sistem pembelajaran mandiri dan fleksibel yang dapat diikuti tanpa meninggalkan tugas sebagai pekerja. Setelah lulus meraih gelar Sarjana para pekerja magang ini nantinya bisa mengikuti seleksi menjadi pekerja engineering dengan rata-rata gaji 585.833 Yen atau Rp60,2 juta per bulan” paparnya.
Dalam mengakhiri sambutannya Amzul Rifin berharap para mahasiswa baru untuk memanfaatkan kesempatan belajar di UT dengan sebaik-baiknya. “Di era digital ini, tidak ada batasan ruang dan waktu untuk belajar. Manfaatkan teknologi yang ada, bangun kemandirian dalam bekerja sambil belajar, dan jalin jaringan sosial yang kuat dengan sesama mahasiswa UT. Tunjukkan kebanggaan diri sebagai mahasiswa UT dan jadilah teladan bagi yang lain,” pesannya.
Kontributor : Irhas Nur Rosyad