Universitas Terbuka (UT) baru saja melakukan wisuda terhadap 27 mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya di Taiwan.
Mereka adalah para pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di wilayah Taiwan.
Sekretaris Utama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Rinardi mendukung langkah para PMI ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Para wisudawan memiliki misi untuk mencerdaskan dirinya sendiri. Mereka meningkatkan kualitas SDM. Pada saat pulang dapat memberikan sumbangsih untuk perekonomian Indonesia,” ujar Rinardi dalam sambutannya secara daring.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis UT Rahmat Budiman mendukung langkah para PMI menempuh pendidikan tinggi.
“Saudara adalah orang-orang hebat yang mampu membagi waktu antara bekerja dan kuliah sehingga bisa lulus meraih gelar sarjana,” ucap Rahmat. Rahmat mengatakan, wisuda kali ini merupakan bukti nyata komitmen UT dalam memberikan akses pendidikan tinggi bagi PMI di luar negeri. Dirinya mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Dia ingin agar wisuda kali ini dapat menjadi pemacu semangat bagi PMI.
“Kami berterima kasih kepada Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, KDEI Taipei dan seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Wisuda ini menjadi pemacu semangat bagi PMI untuk terus mengejar pendidikan tinggi,” ujar dia.
Dia menyampaikan, kerja sama antara UT dan BP2MI telah terjalin erat, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi PMI. Salah satu bentuk kerja sama ini adalah edukasi dan promosi UT pada program Orientasi Pra Pemberangkatan yang dilakukan oleh BP2MI.
“Selain itu, UT juga memberikan pelatihan ToT bagi instruktur BP2MI, yang hingga kini telah meluluskan 402 peserta dari sembilan angkatan,” jelas dia.
Pada kesempatan ini, Rahmat Budiman juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pengurus Pokjar UT Taiwan yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini.
“Kalian adalah orang-orang hebat yang memiliki dedikasi tinggi. Terima kasih atas segala usaha dan waktu yang telah kalian luangkan,” kata dia.
UT, jelas Rahmat, terus berupaya memperluas jangkauan layanan pendidikan jarak jauh ke berbagai negara, termasuk Taiwan.
Saat ini, UT telah menyediakan layanan pendidikan di 56 negara dan 90 kota, dengan jumlah mahasiswa di luar negeri mencapai 6.527 orang, termasuk 402 mahasiswa di Taiwan.
“Jumlah ini merupakan bagian dari total mahasiswa UT yang mencapai 671.000 orang di 39 cabang dan 1 layanan luar negeri di seluruh dunia,” tutur dia.
Sementara itu, Direktur UT Layanan Luar Negeri Pardamean Daulay menyatakan komitmen untuk terus meningkatkan layanan pendidikan bagi mahasiswa UT di luar negeri.
Keberadaan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di berbagai negara, termasuk Taiwan, menjadi salah satunya.
“Ini adalah salah satu upaya kami untuk mendekatkan layanan pendidikan kepada mahasiswa,” jelas Pardamean.
Pardamean juga mengajak para wisudawan untuk mengundang rekan-rekan PMI lainnya bergabung dan kuliah di UT.
sumber : TribunNews