Universitas Terbuka (UT) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong menyelenggarakan wisuda bagi para lulusan yang tinggal di Hong Kong. Acara wisuda diadakan pada 7 Juli 2024 di Gedung BNI Hong Kong. Wisuda ini menjadi bentuk nyata dukungan kedua pihak terhadap kemajuan pendidikan bagi para pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Sebanyak 9 lulusan dari berbagai program studi mengikuti wisuda kali ini, yaitu: Manajemen (dua orang), Ilmu Komunikasi (satu orang), Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan (tiga orang), Ilmu Hukum (satu orang), Akuntansi (satu orang), dan Ilmu Administrasi Bisnis (satu orang). Dalam kesempatan tersebut diumumkan lulusan terbaik wisuda di Hong Kong. Mereka adalah: Rita, Prodi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, IPK 3.84 Sri Andayani, Prodi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, IPK 3.82 Maya Febriyana, Prodi Manajemen, IPK 3.74 Kegiatan wisuda UT Hong Kong dihadiri secara tatap muka oleh Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Yul Edison, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI KBRI Beijing, TiongkokYudil Chatim, Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Hong Kong, Endah Rachmi Yuliarti, dan General Manager BNI Hong Kong, Farid Faraitody Sumarsono. Kegiatan juga dihadiri secara luring oleh Wakil Rektor (Warek) Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis UT, Rahmat Budiman, dan Direktur UT Layanan Luar Negeri, Pardamean Daulay.
Rahmat Budiman dalam sambutan menyampaikan, menyelesaikan studi di luar negeri bukanlah hal mudah. Terdapat perjuangan luar biasa yang harus dijalani karena belajar di UT menuntut disiplin dan kemandirian belajar. “Dua hal ini mewajibkan Saudara harus pandai membagi waktu, memfokuskan perhatian, serta membangun motivasi yang tiada henti. Tanpa semangat serta ketekunan dan konsistensi, saya yakin sangat sulit kiranya untuk berhasil kuliah di UT,” ungkap Rahmat Budiman. Lebih jauh Rahmat menyampaikan, sejak awal didirikan tahun 1984, UT diberikan tiga mandat besar untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Pertama, pemeretaan akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia yang belum dapat diwujudkan oleh Perguruan Tinggi tatap muka/konvensional.
Kedua, pemberian kesempatan dalam memperoleh pendidikan bagi orang-orang yang sudah bekerja, termasuk para Pekerja Migran Indonesia yang tersebar di berbagai negara. Ketiga, meningkatnya jumlah lulusan SMA, sementara daya tampung perguruan tinggi tatap muka masih sangat terbatas.
“Oleh karena itu, pembelajaran dirancang secara khusus agar dapat menampung mahasiswa dalam jumlah yang besar dengan model belajar jarak jauh yang tidak mengharuskan mahasiwa datang ke kampus,” jelasnya. “Justru UT yang mendatangi mahasiswa, dimana pun mereka berada, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri,” tambah Rahmat Budiman. Dia juga menyampaikan, UT terus menerus meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di antaranya dengan menyediakan aplikasi MyUT yang dapat digunakan mahasiswa dalam layanan akademik dan non akademik secara mandiri. Layanan dimaksud mulai dari admisi, registrasi/pendaftaran, distribusi bahan ajar digital, layanan tutorial/praktik/praktikum, Ujian Akhir Semester (UAS) dengan menggunakan akun dan password masing-masing mahasiswa yang sudah diberikan. “Layanan MyUT yang telah disediakan tersebut, menunjukkan bahwa UT secara langsung ataupun tidak langsung, telah membiasakan mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,” tegas Rahmat. “Oleh karena itu, saya berharap para mahasiswa UT, khususnya yang ada di Hong Kong harus lebih percaya diri, siap menghadapi perubahan dan mampu belajar mandiri melalui pemanfaatan TIK yang disediakan UT,” lanjutnya.
Rahmat Budiman juga menginformasikan, saat ini jumlah mahasiswa UT di luar negeri, mencapai 5.665 orang dan sebanyak 248 orang mahasiswa berada di Hong Kong. “Jumlah mahasiswa tersebut rasanya masih sangat kecil, jika dibandingkan dengan data jumlah PMI yang berada di Hong Kong,” ungkapnya. “Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak mahasiswa UT Hong Kong yang sudah lulus dan mendapat kesempatan diwisuda pada hari ini, dapat mengajak teman-teman sesama PMI untuk kuliah di UT,” harap Rahmat.
Lebih jauh Rahmat mengatakan, wisuda ini menjadi momen penting bagi para lulusan untuk merayakan pencapaian mereka dan memulai babak baru dalam perjalanan hidup mereka. “Diharapkan para lulusan ini dapat terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara, baik di Hong Kong maupun di Indonesia,” pungkasnya.
SUMBER: Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Wisuda UT Hong Kong, Wakil Rektor: Lulusan Siap Hadapi Perubahan dengan TIK”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2024/07/08/075152071/wisuda-ut-hong-kong-wakil-rektor-lulusan-siap-hadapi-perubahan-dengan-tik?page=2.