Tangerang Selatan – Sebanyak 192 mahasiswa Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri (UT LLN) yang berada di Korea Selatan mengikuti Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) pada Minggu (22/9), yang digelar secara blended. Mahasiswa baru mengikuti kegiatan OSMB secara offline (tatap muka) di Sentra Layanan Universitas Terbuka (Salut) Korea Selatan yang berada di Ansan dan Daegu, sementara narasumber menyampaikan materi secara daring melalui platform Zoom Meeting dari kantor UT LLN di Tangerang Selatan, Indonesia.
Ketua Salut UT Korea, Anto Purwanto, menyampaikan bahwa seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan OSMB ini adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di berbagai sektor di Korea Selatan. Mahasiswa ini memilih berbagai program studi (prodi) yang ditawarkan oleh UT, di antaranya Prodi Manajemen sebanyak 79 orang, Prodi Ilmu Komunikasi sebanyak 21 orang, Prodi Sastra Inggris bidang minat penerjemahan sebanyak 32 orang, Prodi Sistem Informasi sebanyak 26 orang, Prodi Matematika 1 orang, Prodi Teknologi Pendidikan 1 orang, Prodi Administrasi Bisnis sebanyak 14 orang, dan Prodi Ilmu Hukum sebanyak 18 orang.
Salut UT Korea sendiri merupakan transformasi dari Pokjar UT yang awalnya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan TKI di Korea Selatan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, yaitu S1. Pokjar ini mulai berkembang sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2010, dan melalui berbagai tantangan, berhasil mengukuhkan diri sebagai lembaga yang berperan penting dalam memberikan akses pendidikan kepada para pekerja migran Indonesia di Korea. Dengan visi menjadikan mahasiswa UT Korea sebagai individu berpendidikan dan siap berkarya di Indonesia, pokjar ini terus bertransformasi hingga menjadi UT Korea yang kita kenal sekarang ini Salut.
“Kami ingin meningkatkan kualitas kehidupan dan pendidikan para PMI di Korea agar mereka dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan dapat berkarya di masa depan, ketika mereka pulang ke Indonesia” ujarnya.
Direktur UT LLN, Dr. Pardamean Daulay, S.Sos., M.Si., yang hadir mengikuti OSMB menyampaikan ucapan terima kasih kepada Salut UT Korea yang telah membantu dalam memberikan pelayanan bagi mahasiswa UT yang berdomisili di Korea. Transformasi Pokjar menjadi Salut merupakan bagian dari upaya UT dalam meningkatkan jangkauan dan mendekatkan layanan pendidikan kepada mahasiswa dan masyarakat luas termasuk yang berada di luar negeri. Sampai tahun 2024 ini, telah berdiri sebanyak 107 SALUT yang tersebar di seluruh Indonesia dan pada bulan April 2024 yang lalu, Rektor UT telah meresmikan SALUT yang ke-108 yang berlokasi di Korea Selatan dan ini merupakan SALUT pertama yang berdiri di luar negeri.
Keberadaan SALUT Korea Selatan ini diharapkan dapat memangkas jarak mahasiswa dalam mengakses layanan UT, memberikan informasi yang benar tentang UT, dan memfasilitasi masyarakat yang ingin menjadi mahasiswa UT. “Keberadaan SALUT juga dapat memperluas kesempatan menempuh pendidikan tinggi untuk semua, terutama para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di Korea Selatan.” Ujarnya.
Selain itu, Pardamean juga menyampaikan bahwa UT yang berdiri pada tahun 1984, menerapkan pembelajaran jarak jauh atau yang sekarang lebih dikenal sebagai kuliah online. Pola pembelajaran seperti ini berbeda dengan perguruan tinggi konvensional yang tidak mengharuskan mahasiswa datang ke kampus justru kampus (UT) yang datang ke tempat mahasiswa termasuk yang berada di Korea Selatan. Setiap mahasiswa baru UT diberi bekal untuk bisa menyesuaikan dengan sistem pembelajaran online ini.
“Karena itu kegiatan OSMB diselenggarakan untuk mengubah mindset; jika biasanya kuliah masuk ruang kelas dengan dosen yang mengingatkan mahasiswa, di UT mereka harus menjadi pembelajar mandiri. Jika dilepas begitu saja, mereka bisa tersesat,” ujarnya.
Kegiatan OSMB ini juga dihadiri oleh Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Deddy Suprapto, S.H., M.E, M.P.P., yang menyampaikan apresiasi atas niat tulus dari anak-anak muda yang menjadi pekerja migran di Korea untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan mereka melalui UT.
“Melaksanakan perkuliahan sambil bekerja tentu bukan hal yang mudah. Namun, UT sebagai institusi pendidikan tinggi yang telah menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh selama lebih dari 40 tahun, pasti dapat menjadi gerbang untuk mempersiapkan kelanjutan kehidupan profesional bagi semua mahasiswa UT di masa mendatang,” jelas Deddy.
Deddy juga berpesan agar para mahasiswa UT selalu menjunjung etika kerja di Korea Selatan, serta memikul tanggung jawab sebagai pekerja sekaligus duta Indonesia. “Meskipun jauh dari tanah air, tetaplah berkontribusi pada bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu OSMB kali ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum UT Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si. Sebelum membuka acara beliau menyampaikan selamat datang dan bergabung menjadi keluarga besar UT dan beliau juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa bahwa UT mendapat mandate dari pemerintah untuk melaksanakan pemerataan pendidikan tinggi bagi masyarakat di manapun mereka berada, baik di daerah-daerah terpencil, di kota-kota kecil dan besar, maupun di luar negeri. “UT juga menjadi solusi bagi mereka yang sudah bekerja namun belum mendapatkan jenjang pendidikan tinggi, tanpa perlu meninggalkan pekerjaan,” ujar Prof Ali.
Diakhir sambutannya, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si memberi pesan bahwa meskipun mahasiswa baru yang saat ini sedang bekerja di Korea tidak perlu khawatir, karena UT telah menyediakan berbagai layanan bantuan belajar diantaranya Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ) yang tujuannya agar mahasiswa dapat mengenal pembelajaran UT secara keseleruhan. “Dengan semangat dan upaya kerja keras, saya yakin delapan semester dapat mengantarkan mahasiswa baru menuju gelar sarjana yang membanggakan”. ungkapnya dengan penuh semangat.