Tingkatkan Akses Pendidikan Jarak Jauh Bagi Pekerja Migran:

UT Layanan Luar Negeri Resmikan SALUT di Taiwan

 

Dalam rangka meningkatkan akses pendidikan jarak jauh bagi warga negara Indonesia di Taiwan, khususnya bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI), UT Layanan Luar Negeri meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT), yang ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), pada 7 November 2024, bertempat di Gedung Biro Universitas Terbuka. MoU ini ditandatangani oleh Direktur UT Layanan Luar Negeri, Dr.Perdamaean Daulay dan Ketua SALUT Taiwan, Andhika Ardiyanto Subaktiar.

Saat ini UT Layanan Luar Negeri telah menyediakan layanan pendidikan di 56 Negara dan 90 kota. Dan jumlah mahasiswa UT yang berada di luar negeri mencapai 6.527 orang, dan khusus di Taiwan sebanyak 402 orang mahasiswa. Selama ini, mahasiswa UT di Taiwan mengikuti kuliah sambil bekerja sebagai pekerja migran. Untuk mendukung layanan pembelajaran baik akademik dan non akdemik dibantuk oleh Badan Pelaksana (Bapel) atau lebih dikenal Kelompok Belajar (Pokjar) UT Taiwan yang telah berdiri kurang lebih 15 tahun yang lalu. “Sebanyak 303 orang pekerja migran di Taiwan telah dibantu dan dilayani hingga mencapai gelar sarjana,” kata Andhika Ardiyanto Subaktiar saat berkunjung ke UT Layanan Luar Negeri di Pondok Cabe, Tangerang Selatan (7/11).

Kini, Bapel atau Pokjar UT Taiwan bertransformasi menjadi SALUT sesuai kebijakan baru di UT. Transformasi ini merupakan suatu komitmen UT untuk terus meningkatkan layanan pendidikan bagi mahasiswa UT, khususnya yang berada di Taiwan.  SALUT Taiwan pun diharapkan dapat memperluas kesempatan menempuh pendidikan tinggi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan juga Warga Negara Asing (WNA) melalui UT Layanan Luar Negeri.

Direktur UT Layanan Luar Negeri, Dr.Perdamaean Daulay, berharap keberadaan SALUT UT Taiwan nantinya selain dapat meningkatkan layanan kepada mahasiswa UT di Taiwan, juga membantu menyebarluaskan informasi atau melakukan promosi tentang UT. Sehingga keberadaan SALUT Taiwan dapat memperluas kesempatan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Taiwan yang menurut data dari BP2MI sampai tahun 2023 mencapai sebanyak 77.079 orang, agar dapat menempuh pendidikan tinggi. Pun membuka kesempatan pada Warga Negara Asing (WNA) yang berkeinginan kuliah di UT. ”

Ketua SALUT Taiwan, Andhika Ardiyanto Subaktiar, menyampaikan kesiapannya dalam  mendukung kebijakan UT dan memberikan layanan terbaik bagi para PMI di Taiwan yang sedang menempuh pendidikan tinggi di UT. Baginya, penting sekali membekali PMI dengan pendidikakan  agar mereka memiliki mindset bahwa pendidikan adalah investasi. Diharapkan, nanti setelah pulang ke Indonesia, mereka tidak hanya membawa uang, namun juga ilmu serta gelar sarjana. Sebagai salah satu modal penting untuk melanjutkan karir di tanah air.

Lebih lanjut, Andhika, optimis melalui layanan pendidikan tinggi jarak jauh yang fleksibel dan biaya terjangkau, UT menjadi pililhan terbaik bagi para PMI. Selain layanan di bidang akademik, SALUT Taiwan juga menawarkan berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), UT Taiwan Peduli, Lomba-lomba dan berbagai kegiatan lainnya.